Senin, 06 Januari 2020

Surat | Surah An Nas Arab, Latin dan Terjemahannya

Surah An Nas Arab, Latin dan Terjemahannya - Surat An Nas termasuk dalam surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 114 atau surat terakhir dalam Al Quran serta terdiri atas 6 ayat. Dinamakan Surah An Naas yang diambil dari kata yang berulang-ulang disebut dalam Surah ini dan diturunkan sesudah Surah Al Falaq.

ulang disebut dalam Surah ini dan diturunkan sesudah  Surat | Surah An Nas Arab, Latin dan Terjemahannya
Surah An Nas
Pokok isi kandungan yang terdapat dalam Surah An Nas adalah tentang perintah Allah s.w.t. untuk manusia agar berlindung kepadaNya dari segala macam kejahatan yang datang kedalam kedalam jiwa manusia dari Jin dan manusia. Teks bacaan atau lafadz Surah An Nas Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :

 Surah An Nas
Surah An Naas
(Manusia)
Surat ke 114 : 6 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ

Qul A'uudzu birabbin-naas(i)
1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia."

مَلِكِ ٱلنَّاسِ

Malikinnaaa(i)
2. "Raja manusia."

إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ

Ilaahin-naas(i)
3. "Sembahan manusia."

مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ

Min syarril waswaasil khannaas(i)
4. "Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,"

ٱلَّذِي يُوَسۡوِسُ فِي صُدُورِ ٱلنَّاسِ

Al Ladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas(i)
5. "yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,"

مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ

Minal jinnati wannaas(i)
6. "dari (golongan) jin dan manusia."

Penjelasan :
Asbabun Nujul 
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah sakit yang agak parah, sehingga datanglah kepadanya dua malaikat, yang satu duduk di sebelah kepalanya dan yang satu lagi duduk di sebelah kakinya. Berkatalah malaikat yang berada di sebelah kakinya kepada malaikat yang berada di sebelah kepalanya: "Apa yang engkau lihat?" Ia berkata: "Dia kena guna-guna." "Apa guna-guna itu?" "Guna-guna itu sihir." "Siapa yang membuat sihirnya?" Ia menjawab: "Labid bin al-A’syam Alyahudi yang sihirnya berupa gulungan yang disimpan di sumur keluarga Si Anu di bawah sebuah batu besar. Datanglah ke sumur itu, timbalah airnya dan angkat batunya kemudian ambillah gulungannya dan bakarlah." Pada pagi hari Rasulullah saw. Mengutus Ammar bin Yasir dengan kawan-kawannya. Setibanya di sumur itu tampaklah airnya yang merah seperti pacar. Air itu ditimbanya dan diangkat batunya serta dikeluarkan gulungan itu ada tali yang terdiri atas sebelas simpul. Kedua surat ini (Q.S.113 dan 114) turun berkenaan dengan peristiwa itu. Setiap kali Rasulullah saw. mengucapkan satu ayat terbukalah simpulnya.  (Diriwayatkan oleh al-Baihaqi di dalam kitab Halaílun Nubuwah dari al-Kalbi dari Abi Shalih yang bersumber dari Ibnu Abbas.) 
Keterangan:
Dalam kitab Bukhari terdapat syahid (penguat hadits) yang ceritanya seperti itu, tapi tidak menyebutkan sebab turunnya dua surat itu. Dalam riwayat lain ada syahid yang ceritanya seperti itu dan menyebutkan sebab turunnya kedua surat itu.  
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi membuatkan makanan bagi Rasulullah saw. Setelah makan makanan itu tiba-tiba Rasulullah sakit keras sehingga shahabat-shahabatnya mengira bahwa penyakit itu timbul dari perbuatan yahudi itu. Maka turunlah Jibril membawa surat ini (Q.S. 113 dan 114) dan membacakan ta’udz. Seketika itu juga Rasulullah keluar menemui shahabat-shahabatnya dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
(Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitab al-Dalaildari Abu Jafar ar-Razi dari ar-Rabi bin Anas yang bersumber dari Anas bin Malik.)

Video Surah An Nas


Surat An Nas adalah surat terakhir dari Al Quran dan Al Faatihah sebagai surah pertama yang isinya adalah agar manusia memohon hidayah ke jalan yang lurus dan memohon pertolongan kepada Allah s.w.t. dan diakhiri dengan Surah An Naas adalah anjuran agar manusia meminta perlindungan dari segala kejahatan kepada Allah s.w.t.

Selanjutnya : Surah Al Falaq

Sumber Referensi terjemahan :
Departemen Agama RI