Ujian Nasional Berbasis Komputer adalah Ujian Nasional dengan menggunakan komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak (software) yang khusus dikembangkan untuk Ujian Nasional dengan tingkat kesulitan yang sama dengan UN tertulis. UNBK Tahun 2016 merupakan perluasan dari UNBK rintisan pada Tahun 2015. UNBK dilaksanakan untuk UN dan UN perbaikan. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan.
Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri.
Kelebihan UNBK dibanding PBT
Kemendikbud kembali kembali menerapkan UNBK pada UN 2016 mendatang. Jumlah sekolah yang terdaftar untuk mengikuti UNBK pun lebih banyak meskipun masih ada sekolah yang menerapkan UN berbasis kertas. Banyak pro dan kontra yang menyertai diterapkannya UNBK ini. Ada baiknya jika kita simak keuntungan dari sistem UN online ini.
Kemendikbud kembali kembali menerapkan UNBK pada UN 2016 mendatang. Jumlah sekolah yang terdaftar untuk mengikuti UNBK pun lebih banyak meskipun masih ada sekolah yang menerapkan UN berbasis kertas. Banyak pro dan kontra yang menyertai diterapkannya UNBK ini. Ada baiknya jika kita simak keuntungan dari sistem UN online ini.
No. | Aspek | PBT | UNBK |
---|---|---|---|
1. | Soal Ujian | Sekali pakai | Tetap tersimpan |
2. | Jenis Paket Tes | Terbatas | Jumlah yang banyak |
3. | Ragam Soal | Hanya Check point | Beragam bentuk |
4. | Administrasi Ujian | Jadwal tidak fleksibel | Fleksibel, dilakukan berulang |
5. | Pelelangan Bahan | Lama (2 bulan), Mahal | Tidak ada, Murah |
6. | Pencetakan Soal | Lama (2 bulan), Mahal | Cepat (1 bulan), Murah |
7. | Pengamanan Soal | Fisik, Mahal | Soft Copy, Lebih mudah dan murah |
8. | Pengaturan pengawasan | Rumit, Berjenjang | Lebih Mudah, Langsung |
9. | Pengolahan Hasil | Lama 1 bulan, Biaya lebih mahal | Soft Copy, Lebih mudah dan murah |
10. | Akuntabilitas | Rumit, Berjenjang | Lebih Transparan |
11. | Kecurangan | Mudah dan lumrah terjadi | Lebih sulit terjadi |
Sedangkan bagi peserta ujian dan satuan pendidikan pelaksana ujian UNBK juga memberikan banyak manfaat. Apa manfaat UNBK dibandingkan dengan UNPBT bagi siswa dan satuan pendidikan?
- Lebih kecil kemungkinan terjadi keterlambatan soal, tertukarnya soal, dan ketidakjelasan hasil cetak soal;
- Tidak ada kerumitan pengumpulan LJUN;
- Gambar menjadi lebih jelas;
- Lebih mengakomodasi siswa dengan ketunaan. Misalnya, untuk ‘low vision’ tulisan dan gambar bisa diperbesar;
- Hasil UN bisa diumumkan secara lebih cepat, sehingga siswa memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk masuk ke dunia kerja;
- UN memungkinkan untuk dilakukan beberapa kali dalam setahun, sehingga siswa lebih singkat menunggu UN berikutnya;
- Memudahkan dalam pengamanan dan penyediaan logistik.
Siapakah yang menjadi pengawas pada UNBK?
- Dalam pelaksanaan UNBK ada tiga orang yang terlibat langsung dalam pengawasan, yaitu pengawas ruang, proktor, dan teknisi;
- Pengawas ujian adalah petugas yang diberi kewenangan untuk mengawasi dan menjamin kelancaran pelaksanaan UNBK di ruang ujian;
- Proktor adalah petugas yang diberi kewenangan untuk menangani aspek teknis pelaksanaan UNBK di ruang ujian;
- Teknisi adalah petugas pengelola laboratorium komputer (pranata komputer) di sekolah/madrasah yang melaksanakan UNBK dan memiliki tugas membantu proktor dan peserta ujian berkaitan dengan teknis yang terkait dengan perangkat keras (komputer dan server), jaringan,dan sumber daya listrik selama UNBK berlangsung.
Meskipun banyak kemudahan dan manfaat yang diberikan, tidak bisa dipungkiri pelaksanaan UNBK memerlukan infrastruktur teknologi yang mumpuni. Sehingga bagi sekolah yang belum memenuhi persyaratan tentunya harus mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit untuk memenuhi standar yang diminta untuk mengikuti pelaksanaan UNBK tersebut.
Pelaksanaan UNBK saat ini belum bisa dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia dikarenakan tidak semua Sekolah memiliki infrastruktur yang diminta untuk pelaksanaan UNBK, dan untuk pengadaannya pun membutuhkan dana yang banyak. Namun kita harapkan dengan pembangunan yang merata serta standar Sekolah yang ditingkatkan untuk beberapa daerah khususnya di luar pulau Jawa, kita dapat melaksanakan UNBK di seluruh Sekolah di Indonesia.