Selasa, 28 April 2020

Pupuk Organik Cair Mengandung N, P dan K


Dalam pertumbuhannya tanaman memerlukan tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K). Peranan utama nitrogen (N) adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama pada fase vegetatif, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil) yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.

Unsur fosfor (P) bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan, serta mempercepat pemasakan biji dan buah.

Sedangkan fungsi utama kalium (K) adalah membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Membantu pengankutan gula dari daun ke buah atau umbi. Yang tidak bisa dilupakan adalah kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan serangan penyakit.

Bahan-bahan alami yang mengandung unsur nitrogen diantaranya azolla, kacang-kacangan, jerami atau dedaunan yang berwarna hijau, serta urin dan kotoran hewan atau manusia. Sementara bahan alami yang mengandung unsur fosfor dan kalium antara lain ampas tebu, batang pisang, sabut kelapa, dan abu kayu. Berikut adalah cara pembuatan pupuk organik cair (POC) berdasarkan kandungan unsur haranya.

POC dengan unsur hara N
Nitrogen menjadi sangat penting bagi tanaman pada fase vegetatif. Kekurangan hara ini akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat POC berunsur hara N adalah daun salam 1 kg, babadotan 1 kg, air kelapa 1 liter, bintil akar kacang tanah 1 kg, EM TANI100 cc, dan gula pasir 10 sendok. Daun salam, babadotan, dan bintil akar kacang tanah ditumbuk sampai halus, lalu dimasukan ke dalam ember berisi air kelapa yang sudah dicampur EM TANI dan gula pasir. Selanjutnya ember ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga minggu. Setelah itu cairan disaring dan siap untuk digunakan.

POC dengan unsur hara P
Gejala yang ditunjukan tanaman akibat kekurangan unsur fosfor adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

Bahan yang diperlukan untuk membuat POC berunsur hara P adalah batang pisang 1 kg, gula pasir 1 ons, dan air 1 liter. Untuk pembuatannya adalah sebagai brikut:
1.     Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang.
2.     Masuka irisan tersebut pada plasitk yang sudah dilubangi sebelumnya atau dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan samapai irisan batang pisang berceceran.
3.     Masukan plastik atau kain kasa yang berisi irisan batang pisang ke dalam ember yang berisi larutan gula.
4.     Supaya tenggelam, platik atau kain kasa diberi pemberat.
5.     Tutup ember rapat-rapat.
6.     Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya, kemudian diremas-remas sampai airnya habis.
7.     Setelah disaring, larutan siap digunakan.

POC dengan unsur hara K
Kalium sangat penting bagi tanaman khususnya pada fase generatif, terutama dalam pembentukan biji, supaya biji tersebut bernas (berisi). Ciri tanaman yang kekurangan kalium adalah daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.

Bahan untuk pembuatan pupuk cair ini adalah sabut kelapa sekitar 5 kg dan air 100 liter. Sabut kelapa dicacah, lalu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya sabut kelapa tidak berantakan, sebaiknya dimasukan kedalam wadah (seperti irisan batang pisang), diikat dan diberi pemberat agar tenggelam. Setelah dibiarkan selama dua minggu air akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya air disaring dan siap untuk digunakan.

Aplikasi pada tanaman padi
-   Untuk merangsang pertumbuhan anakan semprotkan POC yang mengandung hara N dan P saat tanaman berumur 0-56 hari dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan untuk tangki yang berkapasitas 14 liter adalah 1 liter POC “N” ditambah 20 cc POC “P”.
-   Untuk merangsang pembungaan dan pembentukan biji yang bernas (berisi), semprot tanaman saat berumur 63 hari sampai biji padi terlihat menguning dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan adalah 40 cc POC “P” dicampur dengan 1 tangki (14 liter) POC “K”.